Ke Manakah Anda Harus Membuang Sampah untuk Didaur Ulang?
Penemuan
sampah sedotan plastik dalam hidung kura-kura serta sampah bungkus
mie instan dari tahun 1989 di laut seolah menjadi tamparan bagi banyak
orang mengenai permasalahan sampah yang tidak bisa didaur ulang. Data juga
menunjukkan bahwa hanya 10% sampah plastik saja yang dapat didaur ulang,
sedangkan 40% sisanya kerap berakhir di sungai, kanal, dan laut.
Nah,
untuk meminimalisir permasalahan ini, mungkin kalian terpikir untuk memilah
sampah. Lalu, kalau sudah dipiliah harus diapakah dan
dikemanakan, ya? Nah kami sudah merangkum bagaimana cara menangani sampah yang
tidak bisa didaur ulang. Yuk, lihat bagaimana caranya.
1. Pisahkan sampah
sesuai jenisnya
Secara
sederhana, sampah terbagi menjadi dua jenis:
1. Organik (biodegradable),
yaitu sampah yang berasal dari bahan organik seperti sisa sayur, buah, hewan,
atau daun kering yang dapat terurai oleh alam.
2. Anorganik (non-biodegradable),
yaitu sampah yang tidak dapat diurai oleh alam. Contohnya plastik, botol, gelas
bekas minuman, kaleng, kaca, kertas, karton, dan masih banyak lagi.
Nah,
yang kerap menjadi masalah adalah sampah anorganik, karena tidak bisa terurai
secara alami. Apabila sampah ini tidak diolah dengan benar maka sampah-sampah
ini akan menumpuk dan merusak lingkungan. Untuk membantu proses pengolahan
sampah yang lebih baik, Anda bisa membagi sampah anorganik ke dalam beberapa
kategori, seperti kertas, kaca, logam, plastik, dus, tetrapack, serta sampah
elektronik.
2. Bersihkan sampah
Setelah
memilah sampah, langkah selanjutnya yang dapat Anda lakukan adalah membersihkan
sampah tersebut. Misalnya, Anda memiliki sampah minuman susu kemasan
berbentuk box, bongkar lipatan box tersebut, lalu
cuci bagian dalamnya hingga bersih. Untuk kemasan botol seperi minuman, sampo,
atau sabun, Anda bisa mencucinya hingga bersih dengan air.
Khusus
untuk kemasan tetrapack seperti karton susu ukuran besar, Anda
bisa mengikuti langkah mudah yang disarankan Kementrian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, yaitu dengan Lipat, Lepas, Letak. Pertama, buka lipatan
atas dan bawah tetrapack, kedua, lepas sedotan atau tutup, dan
terakhir letakkan kemasan pada dropbox yang sudah disediakan.
3. Buang sampah pada
tempat yang tepat
Mungkin
selama ini Anda sudah mempraktikkan kalimat 'buang sampah pada tempatnya',
yakni dengan membuang sampah di tempat sampah. Namun, pada faktanya hanya
sebagian kecil dari sampah ini yang dioalah dengan baik. Lebih seringnya sampah
hanya menumpuk dan menggunung. Itulah kenapa inisiatif dari masyarakat,
termasuk Anda, sangat diperlukan.
Setelah
memilah dan membersihkan sampah, pertanyaan berikutnya adalah kemana Anda harus
membuang sampah untuk didaur ulang? Nah, berikut beberapa tempat yang bisa
menjadi jawabannya:
§ Waste4Change: menerima sampah
kertas, plastik kaca, metal, dan karet. Lihat contoh sampah dan lokasi dropbox selengkapnya di akun instagram Waste4Change.
§ Bank sampah my darling: menerima sampah
plastik yang sudah dibersihkan, spanduk, kertas, untuk diolah kembali menjadi
tas dan aksesoris.
§ Ewasterj: menerima sampah elektronik untuk dibongkar, dipilah, dan diolah kembali. Anda bisa melihat lokasi dropbox selengkapnya pada akun Instagram Ewasterj.
§ The street store Indonesia : merupakan bagian
dari outlet dhuafa dan menerima
sampah plastik, kertas, kain, kaleng, kaca, logam, dan elektronik.
§ Misenio.id: menerima sampah
plastik untuk didaur ulang menjadi dompet dan tas.
Fyi,
selain beberapa tempat di atas, banyak pula brand kecantikan yang menerima
kemasan produk lama untuk didaur ulang (bukan digunakan kembali menjadi kemasan
baru). Beberapa di antaranya bisa Anda lihat dari daftar di bawah:
§ BLP Beauty
§ Innisfree
§ Kiehl's
§ L'Occitane
§ LUSH
§ Sensatia Botanicals
§ The Body Shop
§ ZAP
Nah,
dengan mengetahui bagaimana cara mengolah sampah yang benar dan kemana Anda
bisa membuangnya untuk didaur ulang, semoga saja hal ini bisa menjadi langkah
awal Indonesia yang lebih bebas dari sampah, ya!
Comments
Post a Comment